Pendahuluan
Desa Jambusari terletak di Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap. Desa ini memiliki kekayaan budaya dan keragaman yang unik, yang tercermin dalam semangat Bhineka Tunggal Ika yang dianut oleh masyarakatnya. Dengan kepala desa yang berkomitmen, Bapak Sukhad, Desa Jambusari telah menjadi contoh landasan bersatu bagi desa-desa tetangga di sekitarnya. Artikel ini akan menjelajahi pengalaman dan keahlian desa Jambusari dalam membangun persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan yang ada.
Melangkah Bersama: Desa Jambusari dan Bhineka Tunggal Ika sebagai Landasan Bersatu di Kecamatan Jeruklegi
Desa Jambusari adalah contoh nyata keberhasilan dalam membangun persatuan di tengah keberagaman. Masyarakat desa ini terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya, namun mereka mampu hidup harmonis dan saling menghormati satu sama lain. Dalam menghadapi perbedaan ini, desa Jambusari mengadopsi semboyan Bhineka Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.
Salah satu langkah penting yang dilakukan oleh Desa Jambusari adalah menciptakan ruang diskusi antara berbagai kelompok masyarakat. Setiap bulan, diadakan pertemuan komunitas di balai desa yang diikuti oleh perwakilan dari setiap kelompok. Pertemuan ini memungkinkan berbagai kelompok masyarakat untuk berbagi visi dan aspirasi mereka, serta mencari solusi bersama atas masalah yang dihadapi.
Desa Jambusari juga telah mengembangkan program-program inklusif yang melibatkan semua lapisan masyarakat. Salah satu program yang sangat sukses adalah program “Kampung KB” (Keluarga Berencana), yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perencanaan keluarga dan kesehatan reproduksi di masyarakat. Program ini melibatkan perwakilan dari semua kelompok masyarakat, termasuk pemuda, ibu rumah tangga, dan tokoh agama. Dengan melibatkan semua kelompok masyarakat, program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi individu, tetapi juga memperkuat persatuan dan kesatuan di Desa Jambusari.
Kepemimpinan Bapak Sukhad
Pentingnya kepemimpinan yang kuat dalam membangun persatuan dan kesatuan tidak bisa diabaikan. Di Desa Jambusari, kepala desa Bapak Sukhad adalah sosok yang mengemban misi ini dengan penuh dedikasi dan keberanian. Beliau adalah figur yang dihormati dan diandalkan oleh seluruh masyarakat desa.
Bapak Sukhad terkenal karena kemampuannya untuk mendengarkan dan memahami kebutuhan masyarakat. Selama menjabat sebagai kepala desa, beliau telah menciptakan banyak program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara holistik. Program pembangunan infrastruktur, pelatihan keterampilan, dan pengembangan potensi wisata lokal hanyalah beberapa contoh dari banyak upaya yang telah dilakukan oleh Bapak Sukhad.
Tidak hanya itu, beliau juga aktif dalam menjaga komunikasi dan kerjasama dengan desa-desa tetangga. Dengan mengadakan pertemuan rutin dan berbagi pengalaman, Desa Jambusari berhasil menjalin kerja sama yang erat dengan desa-desa sekitarnya, memperkuat hubungan antar komunitas dan menciptakan sinergi dalam pembangunan daerah.
Melangkah Bersama sebagai Contoh bagi Desa Lain
Rasa persatuan dan kesatuan yang terbentuk di Desa Jambusari telah memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakatnya. Dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam pengambilan keputusan dan pembangunan desa, mereka berhasil menciptakan lingkungan yang harmonis dan sejahtera.
Dalam era globalisasi dan perubahan sosial yang cepat, persatuan dan kesatuan menjadi nilai yang semakin penting. Desa-desa di seluruh Indonesia dapat belajar banyak dari Desa Jambusari tentang pentingnya menghargai keberagaman dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Melangkah Bersama: Desa Jambusari dan Bhineka Tunggal Ika sebagai Landasan Bersatu di Kecamatan Jeruklegi adalah contoh nyata bahwa persatuan tidak mengenal batas-batas budaya, agama, atau suku. Bersama-sama, kita bisa mencapai lebih banyak dan membangun komunitas yang kuat dan inklusif.